artikel zakat

Friday, October 21, 2005

hadits zakat dan shodaqoh

1. Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang tanpa bunga pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawannya pahalanya dua puluh dan silaturahmi dengan keluarga pahalanya dua puluh empat. (HR. Al-Hakim).
2. Yang dapat menolak takdir adalah doa dan yang dapat memperpanjang umur adalah kebajikan (amal bakti).
3. Apabila anak Adam wafat terputuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkan orang lain dan anak saleh baik laki-laki atau perempuan yang mendoakannya (HR. Muslim)
4. Allah SWT berfirman (hadits Qudsi), "Hai anak Adam, nafkahkanlah hartamu, niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (HR. Muslim).
5. Orang yang mengusahakan pertolongan bagi janda dan orang miskin ibarat berjalan di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari)
6. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, "Sodaqoh bagaimana yang paling besar pahalanya?" Jawab Nabi SAW, "Saat kamu bersodaqoh, hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian." (HR. Al-Bukhari).
7. Barang siapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia menyelesaikan kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)
8. Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sodaqoh sebutir kurma. (Mutafaq'alaih).
9. Turunkanlah rezekimu dari Allah dengan mengeluarkan sodaqoh (HR. Al-Baihaqi)
10. Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit dari kalanganmu dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Atthabrani)
11. Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)
12. Naungan bagi seorang mukmin dihari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)
13. Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi SAW menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh." mereka bertanya lagi, "Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi SAW menjawab, "Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya." Mereka bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi SAW menjawab, "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Mencegah diri dari berbuat kejahatan. Itulah sodaqoh." (HR. Bukhari dan Muslim)
14. Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut istrimu. (HR. Bukhari)
15. Sodaqoh yang paling afdol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Atthabrani dan Abu Dawud)
16. Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, "Bagaimana itu?" Nabi menjawab, "Seorang memiliki hanya dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya." (HR. Annasai)
17. Orang yang membatalkan pemberian sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)
18. Barang siapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, "Aku hartamu, aku pusaka simpananmu." Lalu Nabi membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: "Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan yang ada di langit dan di bumi."
(HR. Bukhari).
19. Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik kemarau panjang dan kegagalan panen. (HR. Atthabrani)
20. Barang siapa memperoleh keuntungan harta tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya.
(HR. Ahmad dan Attirmidzi) Penjelasan: perhitungan perputaran tahun untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun hijrah.
21. Tentang sodaqoh yang seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah SAW bersabda, "Baginya sodaqoh dan bagi kami hadiah." (HR. Bukhari).
22. Allah Ta'ala mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima sodaqoh. (HR. Ibnu Saad) Penjelasan: Nabi menolak menerima sodaqoh, tetapi mau menerima hadiah.
23. Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksanaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari).
24. Allah mengkhususkan pemberian kenikmatan-Nya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya, namun jika tidak maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Atthabrani dan Abu Dawud)
25. Abu dzar ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah SAW berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi menjawab, "Bukankah Allah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqah, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan istri pun sodaqoh." Para sahabat bertanya, "Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab,"Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram, bukankah itu berdosa? Begitu pula jika syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala." (HR. Muslim)
26. Tiap-tiap amalan makhruf (kebaikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan ma'ruf adalah berjumpa kawan dengan wajah ceria, dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home